• Marhaban ya Ramadhan, bulan suci penuh berkah telah tiba. Saatnya untuk lebih mendekatkan diri pada-Nya, menjauhi keburukan, memperbanyak ibadah. Dengan segala kerendahan hati, mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.
Jumat, 14 Maret 2025

Sejarah

Sejarah
Bagikan
PETUGAS : -
KONTAK : -

Masjid “A-Mujahidin” terletak di Kecamatan Selong lbukota Kabupaten Lombok Timur adalah masjid yang ditetapkan sebagai masjid agung (masjid kabupaten) yang dirancang dengan design arsitektur masjid terpusat. Masjid ini diberi nama “AI-Mujahidin” sebagai penghormatan kepada pahlawan perjuangan kemerdekaan yang

ququr di rumah pejuang 1945 (diberi nama Gedung Juang) saat melawan penjajahBelanda. Gedung tersebut berada tepat di depan masjid (sekarang sudah direnovasi dan diberi nama gedung Pemuda dan Monumen Juang).

Masjid ini mulai dirancang sejak era kepemimpinan Bupati L. Muslihin (masa bakti tahun 1960-1966) mengambil konsep desain masjid syuhada Yogyakarta dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sekitar Rp.50.000.000,- Namun pembangunannya belum dapat diwujudkan karena terbentur pendanaan. Ide pembangunan ini dilanjutkan oleh Bupati Rahardi Tjiptowardjojo (masa bakti 1966-1967) dengan mengumpulkan dana pembangunan tetapi belum dapat dilaksanakan. Selanjutnya pada masa kepemimpinan

Bupati R. Roesdi (masa bakti 1967-1979) dana yang terkumpul sejak awal dari PNS dan masyarakat sebesar Rp.25.000.000,-. Desain gambar disederhanakan dengan arsitek H. Lalu Fihir dan Ir. M. Yunus Mukhtar (Pejabat Dinas Pekerjaaan Umum Kabupaten Lombok Timur). Peletakan pertama pembangunan masjid ini pada tahun 1971 dan pada tahun 1978 sudah dapat dipakai tetapi dengan atap seng tanpa kubah.

Lokasi bangunan Masjid Agung Al-Mujahidin Selong sebelumnya merupakan lapangan sejak masa pendudukan Hindia Belanda yang dinamakan “Lapangan Kesatuan” dan dijadikan pusat keramaian malam (Pasar Malam) dengan segala aktivitasnya yang membuat sebagian masyarakat sekitar merasa terganggu. Dengan adanya rencana pembangunan masjid di lokasi tersebut, masyarakat sangat mendukung yang ditunjukkan dalam bentuk kesungguhannya bergotong-royong melaksanakan pembangunan masjid.

Pada era kepemimpinan Bupati H. Saparwadi (masa bakti 1979-1987) mimbar dibuat dari bahan kayu ukir dan diganti dengan bahan beton. Pada era kepemimpinan Bupati H. Abdul Kadir (tahun 1988-1993) Masjid Agung Al-Mujahidin dilengkapi bangunan menara yang menjulang tinggi melengkapi sarana dan menambah keindahan masjid sekaligus dimanfaatkan sebagai tempat corong pengeras suara azan. Menara ini dibangun di luar bangunan induk masjid karena bangunan masjid belum ada menara. Pada era kepemimpinan H. M. Sadir (masa bakti 1993-1998) dilakukan beberapa penataan masjid.

Masjid agung yang dibangun di atas areal tanah seluas 9.000 M² telah mengalami banyak perubahan seiring dengan dinamika kehidupan ummat. Jamaah terus bertambah sedangkan bangunan tidak terlalu luas sehingga perlu direnovasi dengan konstruksi bangunan berlantai dua.

yang kepanitiaannya diketuai langsung oleh Bupati Lombok Timur H. Syahdan (1998.2003) tetapi pembangunan belum rampung sampai akhir masa jabatannya.

Era kepemimpinan Bupati H. Moch. Ali Bin 0achlan (2003-2008) pembangunan masjid semakin diintensifkan dengan membangun kubah dan empat menara di bangunan atap masjid termasuk pembangunan tempat wudhu dan toilet, pembuatan taman masjid dan penimbunan tanah karena dasar masjid lebih rendah dari jalan negara. Pembangunan masjid dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat, PNS,Pejabat Pemda dan DMI Kabupaten Lombok Timur.

Era kepemimpinan Bupati H. M. Sukiman Azmy (2008-2013) dirancang untuk pemasangan kaca di lantai dua serta bangunan selasar yang menghubungkan masjid dengan tempat wudhu tetapi belum rampung sampai dengan akhir masa jabatannya yang kemudian dilanjutkan pada era kepemimpinan Bupati H. Moch. Ali Bin Dachlan (2013-2018) termasuk merenovasi dinding mimbar, rehabilitasi tempat wudhu,pemasangan paving blok halaman,pembangunan septik tank, pembangunan plat beton pada empat buah menara, pembangunan perpustakaan masjid dan lainnya yang hasilnya nampak seperti sekarang ini.

Kini, bangunan masjid tampak sangat asri dengan paduan putih, dan cream di tubuh bangunan dan warna hijau yang melapisi kubah berpadu dengan hijaunya taman. Bentuk bangunan yang menggunakan pola ceruk terbuka di beberapa bagian dan konstruksi tangga di sudut nenjadi aksen apik untuk keseluruhan bangunan. Masjid dilengkapi empat menara yang menyatu dengan bangunan dan menjulang tinggi mendampingi kubah utama. Bentuk menara tersebut senada dengan bangunan utama, menggunakan pola ceruk lowong dengan empat pola berbeda pada bagian tubuhnya. Tinggi menara 27 meter melambangkan ajakan untuk sholat berjamaah yang memiliki keutamaan 27 kali lipat dibanding sholat sendiri.

Memasuki ruang utama, awalnya akan terasa sesak karena atap yang berasal dari lantai dua bangunan. Namun, saat menuju bagian depan, ruang akan menjadi lapang karena plafon atap yang terbuka sebagai mezzanine.

Pola ini memiliki makna filosofis sebuah perjalanan menuju Sang Khalik yang awalnya penuh perjuangan namun semakin mendekati tujuan akan semakin melegakan.

Masjid Agung A-Mujahidin merupakan ikon religi Kabupaten Lombok Timur ini digunakan sebagai sarana ibadah sekaligus sebagai pusat pembinaan umat lslam dan kerap kali digunakan sebagai tempat acara pernikahan, rekreasi keluarga karena letaknya dekat dengan kawasan Taman Tugu Kota Selong.

SebelumnyaVisi Misi
Luas Tanah12.000 m2
Luas Bangunan1.540 m2